Rabu, 27 Februari 2013

Mohammad Mahfud M.D (kuis #bukuMMD)



Saya ingin mengemukakan pemikiran saya tentang sosok Pak Mahfud MD. Namun, saya tak ingin mengemukakan pemikiran tersebut tanpa dasar. Jadi berikut saya ambil contoh satu kasus saja dimana Pak Mahfud MD telah "memperkenalkan sosoknya" pada pemikiran saya.

Saya baru menyaksikan sosok Pak Mahfud dalam durasi cukup lama dengan pernyataan-pernyataannya yaitu pada acara ILC pertengahan November tahun 2012 lalu. Dalam acara tersebut, Pak Mahfud menjadi narasumber utama karena pernyataan kontroversialnya "jangan-jangan mafia narkoba entah dengan cara bagaimana menyusup ke istana". Pernyataan yang tak urung mendapat respon yang sangat reaktif dari beberapa menteri itu hanya ditanggapi dengan tenang oleh beliau. Ketika Pak Mensesneg menyatakan "...itu tuduhan yang sangat keji dan tanpa bukti," pada kesempatan di ILC Pak Mahfud menjawab begini,
"Saya tidak menuduh... itu pernyataan saya di hari kelima setelah heboh grasi Ola. Saat ditanyai itu saya di seminar. Sebagai ilmuwan tentu harus ilmiah. Saya bilang, jangan-jangan betul dugaan masyarakat dan juga saya, ada mencoba melindungi ini. Silahkan bisa diputar ulang pernyataan saya yang sering diberitakan itu. Itu berasal dari dugaan yang kemudian melahirkan hipotesis. Dugaan sendiri berasal dari fakta kan. Dan faktanya adalah, pertama, presiden memberi grasi. Kedua, padahal pengadilan negeri hingga Mahkamah Agung telah menolak memberi grasi kepada terpidana Ola karena dia telah dinyatakan sebagai jaringan, tidak hanya kurir. Terakhir, kita tau bahwa belakangan ada kurir narkoba yang tertangkap dan dia mengaku bahwa dia berada di bawah naungan Ola yang masih di lapas. Nah, itu semua adalah fakta. Jadi, yang masyarakat butuhkan adalah akuntabilitas publik yang transparan. Grasi adalah hak prerogatif presiden. Saya sendiripun kurang setuju jika grasi yang sudah sah secara hukum itu harus dicabut dan meskipun, hal itu bisa saja. Saya tak menolak grasi tersebut, tapi alasannya yang masuk akal dong. Kita ini kan negara demokrasi, rakyat berhak tau dong kebijakan pemerintahnya,"

"Salah besar kalau bilang masyarakat ribut karena pernyataan saya. Itu saya bilang di hari ke-5. Hari-hari sebelumnya sudah heboh grasinya Ola kok" Nice!!

Pun, ketika Pak Mensesneg menyatakan pernah melaporkan MK yang pernah melanggar UU dan dilakukan pengabaian terhadap hal itu, dengan lantang Pak Mahfud berkata,
"Saya tunggu sampai besok (Rabu, 14/11/2012) jam 7 pagi  jika benar terbukti seorang Sudi Silalahi pernah melaporkan kepada saya tentang pelanggaran Undang-Undang di tubuh MK kapan dan dimana melaporkannya, saat itu juga saya akan mundur tetapi bila tidak terbukti , saya menantang Sudi Silalahi untuk mengundurkan diri. Silahkan wartawan kembangkan berita ini !!”
Wah, saya terpesona. Haha..
Pak Mahfud dengan berani dan lantang mengungkapkan rasa penasaran masyarakat yang tak habis pikir dengan grasi Ola. Dan dengan cerdasnya beliau menyatakan bahwa dugaan itu adalah ilmiah, tak sekedar gosip tanpa rujukan. Sebaliknya, ketika  beliau diserang pernyataan bahwa pernah ada pengabaian laporan dari Pak Sudi tentang MK yang pernah menyalahi UU, dengan tegas dan lantang Pak Mahfud memposisikan dirinya sebagai Ketua MK menantang Pak Sudi dengan mempertaruhkan jabatannya.
Jadi, sosok Pak Mahfud yang saya tangkap dari kasus heboh grasi Ola saat itu adalah kombinasi yang hebat dari seorang pejabat publik, ahli hukum, ilmuwan dan sekaligus rakyat yang cerdas.
Alasan mengapa saya harus mendapat Buku Biografi Pak Mahfud MD Terus Mengalir plus dengan tandatangan eksklusif beliau adalah :
1. Tak harus dapat, tapi jika tulisan saya ini bagus dan menarik menurut Pak Mahfud, tentu saja saya berhak dapat. hehee ^__^
2. Saya aseli Jember, sama seperti Bu Yatie Istri Pak Mahfud. Kakek Nenek saya aseli Madura, sama seperti Pak Mahfud. Yah, siapa tau itu bisa menjadi nilai plus buat sayaa... hahaa ^__^
3. Saya mengidolakan Pak Mahfud, bahkan dalam mengikuti kuis inipun saya mencontoh Pak Mahfud yang selalu memberi hipotesis dengan disertai fakta.

Terimakasih Pak Mahfud, dan Terus Mengalir...