Saya menyesal menulis ini dalam keadaan merindukanmu setelah mendengar kabar duka darimu Yong. Juga kabar "duka" lain yang kapan hari kau bilang. Tentang keputusan besar yang akan kamu ambil.
Setelah mendengar "cerpen" mu yang dikebiri jadi satu kalimat itu, saya jadi sering kepoin sosmed kamu. Dan saya belum menemukan apa-apa. Karena itulah saya semakin rindu. Ingin ketemu kamu.
Kita. Berdua. Meringkuk di kasur kamar saya. Seharian. Bertukar isi kepala.
Saya rindu kamu Yong.
Saya jadi sebal pada diri saya sendiri. Seharusnya waktu itu saya utarakan saja. Ada beberapa file yang tersimpan rapi di brankas ingatan saya. Mungkin kamu bisa mempertimbangkan waktu itu. Tapi kamu sedang berbahagia. Saya bisa apa. Kekhawatiran saya tidak sebanding dengan kebahagiaan kamu.
Saya rindu kamu Yong. Semoga kita bisa segera bertemu. Lalu kencan ke Gramedia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar